Wisata Candi Plaosan, Candi Kembar Yang Penuh Cerita Cinta Yang Bersejarah

Kawasan Prambanan dan Kalasan memang dikenal sebagai kawasan yang bersejarah. Dimana ada banyak candi serta situs-situs budaya yang ditemukan di kawasan ini. Bahkan semakin tahun, candid an situs budaya ini mulai berbenah perlahan sehingga menjadikannya sebagai kawasan wisata yang bagus dan ramah dikunjungi. Mungkin banyak wisatawan yang hanya mengenal Candi Prambanan saja, padahal ada banyak candi-candi lainnya yang juga berdiri kokoh di kawasan ini dan menyimapn berbagai cerita sejarah yang menarik untuk didalami. Salah satunya yaitu Candi Plaosan, yang merupakan candi yang dibangun di daerah Kalasan. Candi ini terkenal dengan cerita cinta nya yang cukup menyentuh hati dan mengajarkan kepada kita mengenai arti perbedaan.

Wisata Candi Plaosan

Lokasi Dan Rute Menuju Candi Plaosan

Candi Plaosan berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya berada di Dukuh Plaosan, Ds. Bugisan, Prambanan, Jawa Tengah. Namun karena lokasinya yang dekat dengan kompleks Candi prambanan dan Ibu Kota DIY, banyak orang yang menganggapnya masuk ke kawasan Yogyakarta. Lokasi Candi Plaosan ini berada di tengah-tengah area sawah dan ladang serta tak dilalui angkutan umum. Namun meskipun begitu akses menuju Candi Plaosan juga cukup mudah.

Anda bisa menggunakan rute Jl. Jogja-Solo hingga nantinya tiba di area Candi Prambanan. Sesampainya di perempatan yang menuju pintu masuk wisata Candi Prambanan anda bisa berbelok ke utara dan mengikuti jalan tersebut. Nantinya anda bisa melihat Candi Plaosan yang berada di kanan jalanan. Anda bisa belok ke kanan untuk mencapai wisata Candi Plaosan. Jika anda menggunakan kendaraan umum, anda bisa menggunakan bus kota Jogja-Solo dan kemudian turun di Terminal Prambanan. Atau anda juga bisa menggunaka Bus Trans Jogja dengan rute 1A/2A kemudian turun di Halte Prambanan. Darisana nantinya anda tinggal jalan kaki, naik andong atau ojek.

Jam Buka Dan Harga Tiket Masuk Candi Plaosan

Candi Plaosan buka setiap harinya, pada pukul 09.00-17.00. dan bagi pengunjung yang ingin masuk ke dalam kawasan Candi Plaosan, wajib membayar tiket masuk. Untuk harga tiket masuk Candi Plaosan sendiri Cuma dikenakan Rp 3.000/orang. Cukup murah bukan? Dengan nominal tersebut anda bisa melihat banyak sekali hal di dalam Candi Plaosan. Dan bagi pengunjung yang membawa kendaraan pribadi, dikenakan biaya parkir Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.

Harga Tiket Masuk Wisata Candi Plaosan

Fasilitas Candi Plaosan

Fasilitas yang terdapat di Candi Plaosan juga cukup lengkap sehingga membuat pengunjung yang datang pun tak perlu khawatir dan akan merasa nyaman selama berkunjung di kawasan wisata Candi Plaosan. Mulai dari papan informasi, area parkir, dan toilet. Namun demikian masih dibutuhkan pengembangan lebih lanjut sehingga lebih memuaskan bagi wisatawan yang berkunjung ke Candi Plaosan.

Cerita Sejarah Candi Plaosan

Singkat cerita tentang Candi Plaosan, Candi ini dibangun Rakai Pikatan, Raja dari Dinasti Syailendra yang ditujukan untuk sang istri bernama Pramodyawardani. Uniknya, Rakai Pikatan dan Pramodyawardani ternyata berasal dari dinasti berbeda. Bahkan latar belakang agama yang dianut masing-masing juga berbeda. Rakai Pikatan yang berasal dari Dinasty Syailendra yang menganut agama Hindu Dan Pramodyawardani berasal dari Dinasti Sanjaya yang menganut agama Budha. Sehingga Candi Plaosan mempunyai filosofi tersendiri yang cukup menyentuh hati. Perbedaan inilah yang menjadikan Candi Plaosan menjadi simbol bahwa kekuatan cinta bisa menyatukan segala perbedaan. Selain menjadi simbol dari kekuatan cinta, Candi Plaosan juga menjadi simbol toleransi yang terjalin antar umat beragama.

Candi Plaosan terbagi menajdi 2bangunan utama, yaitu Candi Plaosan Kidul dan Candi Plaosan Lor. Karena itulah Candi Plaosan disebut dengan Candi Kembar dikarenakan keduanya mempunyai bentuk yang sama. Berdasarkan dengan relief yang terukir di kedua candi tersebut mengisahkan perjalanan cerita cinta yang terjalin antara Rakai Pikatan bersama Pramodyawardani. Konon relief yang berada di candi sebelah kidul mengisahkan tentang bentuk kekaguman Pramodyawardani terhadap sang suami, Rakai Pikatan. Sedangkan Candi yang berada di sebelah utara (Lor) mengisahkan tentang kekaguman Rakai Pikatan dengan sang istri, Pramodyawardani. Karena itulah Candi Plaosan mendpatkan julukan sebagai simbol cinta kasih yang begitu sempurna. Sayangnya tak hanyak orang yang mengetahui tentang kisah percintaan yang ada di balik Candi Plaosan. Mungkin karena kisah cinta ini tak sepopuler dengan kisah Roro Jonggrang dengan Bandung Bondowoso yang ada di balik Candi Prambanan. Meskipun begitu kisah cinta Rakai Pikatan Dan Pramodyawardani menarik untuk dipahami.

Pesona Keindahan Candi Sewu, Candi Budha Yang Penuh Sejarah

Melihat dari namanya saja, mungkin anda sudah bisa membayangkan jika bangunan Candi Sewu terdiri dari banyak bangunan Candi di dalamnya. Namun meskipun bernama “Candi Sewu”, bangunan yang ada di kawasan wisata ini jumlahnya tak mencapai 1000 candi namun hanya 240 saja. Menurut sejarah yang ada, bangunan candi ini dibangun sebagai penghormatan kepada Roro Jonggrang dan sekaligus menjadi tempat ibadah bagi umat Budha di masa kekuasaan Kerajaan Mataram. Candi Sewu lokasinya memang tidak begitu jauh dari kawasan Candi Prambanan. Meskipun memiliki banyak bangunan candi namun luas wilayah wisata ini hanya sekitar 185 x 165 persegi. Candi ini termasuk salah satu Warisan Budaya UNESCO. Dan hingga kini banyak sekali dikunjungi baik wisatawan dalam negeri hingga luar negeri untuk mengetahui keindahan serta cerita sejarah di dalamnya.

Seperti halnya Candi lainnya, wisata Candi Sewu juga mempunyai keindahan dan legenda yang pastinya membuat siapapun tertarik mengetahuinya. Candi ini dibangun pada abad 8 Masehi dengan gaya arsitektur yang unik, memadukan Candi Budha dan Candi Hindu. Usia Candi Sewu sendiri bahkan lebih tua dibandingkan dengan Candi Borobudur dan Prambanan. Dan untuk bisa memasuki kawasan Candi, terdapat 4 pintu yang berada di 4 penjuru mata angin. Lokasinya yang berada di bagian lembah Prambanan dengan membentang jauh hingga ke Gunung Merapi di bagian utara menjadikan kawasan ini tak hanya kental oleh sejarahnamun juga begitu asri dan segar. Ditambah lagi dengan keberadaan Pegunungan Sewu sebagai pembatas Yogyakarta dan Klaten menjadikan tempat wisata ini semakin indah.

Wisata Candi Sewu

Lokasi Dan Akses Menuju Wisata

Candi Sewu berada di dalam kompleks Wisata Candi Prambanan. Secara administrative, lokasi Candi Sewu berada di Desa Bugisan, Kec. Prambanan. Untuk bisa menuju lokasi wisata, anda bisa menggunakan pilihan angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Bagi anda yang emnggunakan angkutan umum dari kota Jogja, anda bisa menaiki bus transjogja di jalur 1A dan 2A. Setelah itu turun di pemberhentian halte Candi Prambanan. Anda bisa melanjutkan perjalanan menggunakan becak atau jalan kaki. Sedangkan jika anda berasal dari arah timur, seperti Klaten atau Solo. Gunakan bus dengan rute Yogyakarta dan kemudian turun sesampainya di Terminal Prambanan.

Sedangkan bagi anda yang menggunakan kendaraan pribadi dari kota Jogja, ambil arah menuju Solo. Dan sebelum sampai di perbatasan Jogja-Klaten, atau tepatnya di lampu merah terakhir kemudian ambil ke arah kiri. Ikuti jalanan aspal tersebut ke arah utara. Sekitar kurang lebih 500 meter, nantinya anda akan menemukan perempatan dan kemudian ambil ke kiri. Di ujung jalan akan terlihat wisata Candi Sewu yang bersebelahan dengan wisata Candi Prambanan.

Harga Tiket Masuk Wisata

Candi Sewu ini huka setiap harinya, mulai pukul 6 pagi hingga 5 sore. Untuk harga tiket masuk Candi Sewu, pengunjung domestic dikenakan biaya sekitar Rp 30.000 untuk dewasa dan Rp 12.500 untuk anak-anak. Sedangkan bagi wisatawan asing dikenakan biaya USD $18. Dan harga tiket tersebut sudah termasuk dengan asuransi serta tiket masuk ke kawasan Candi Sewu dan Candi Prambanan. Hal ini karena Candi Sewu yang berada di dalam kawasan Candi Prambanan. Selain kedua candi tersebut, maish banyak candi lainnya yang berada di jalur yang sama seperti Candi Kidul, Candi Lor, Candi Bubrah, Candi Lumbung, Candi Guna, dan lainnya.

Sejarah Dan Bangunan Candi Sewu

Candi Sewu adalah Candi agama Budha terbesar kedua yang ada di Indonesia, setelah Candi Borobudur. Bangunan ini dibangun sekitar abad 8 Masehi di masa pemerintahan Rakai Panangkaran, yang merupakan raja termahsyur di kerajaan Mataram Kuno. Berdasarkan prasasti Kelurak (tahun 782) dan Prasasti Manjusrugrha (tahun 792) yang ditemukan di tahun 1960. Candi Sewu memiliki nama asli “Prasada Manjusrigrha”. Prasada memiliki makna kuil, Vajrasana memiliki makna intan bertahta, sedangkan untuk Manjusrigrha memiliki makna rumah Manjusri.

Kompleks Candi Sewu memiliki 1 buah Candi utama, 8 Candi Apit, serta 240 Candi Perwara. Bangunan canti utama mempunyai ukuran diameter 28m dan tinggi 30m. Ruangan Garbhagriha besar di poros tengah candid an dikelilingi 4 kamar kecil yang posisinya menjorok keluar. Masing-masing mempunyai tangga serta dimahkotai susunan stupa. Pada setiap pintu di penjuru mata angin dijaga oleh 8 patung Drawapala.

Lokasi Candi Sewu yang tak begitu jauh dari Candi Prambanan memperlihatkan jika sejak jaman dahulu masyarakat yang beragama Budha dan Hindu bisa hidup berdampingan dan harmonis di tanah jawa. Selain itu hal menarik lainnya yang ada di Kompleks Candi Sewu adalah pemandangannya yang begitu mempesona. Anda bisa menikmati kemegahan bangunan ditemani dengan similar angin yang membuat enggan beranjak. Anda bisas duduk di bangku taman dan sesekali berfoto dengan laar belakang Candi Sewu. Pesona Candi Sewu semakin menawan di sore hari, anda bisa menikmati pemandangan senja yang memanjakan mata.

Harga Tiket Masuk Candi Sewu

Relief Di Candi Sewu

Di Candi Sewu terdapat patung dengan mempunyai 3 bagian, yaitu badan, kaki, dan atap (kepala). Di bagian kaki, mempunyai relief dengan motif purnakalasa ataupun jambangan bunga. Selain itu terdapat arca singa yang berada di setiap sudut pertemuan kaki. Di sisi luar pipi tangga, bebrnetuk makara di bagian ujung dengan relief yang bermotif kalpawrsa, taksa, serta dengan jembangan bunga yang berbentuk sankha. Di bagian badan terdapat reliev dewa dengan posisi duduk (vajrasana) dan bagian kepalanya dikelilingi oleh api (siracakra) yang merupakan simbol kekuatan dewa. Diambang pintu anda bisa menemukan kala makara. Terdapat pula relief penabuhgendang serta penari dan guna yang merupakan makhluk cebol yang berasal dari kayangan di setiap sudut bangunan.

Nah itu tadi beberapa informasi yang bisa anda ketahui mengenai Candi Sewu. Wisata Candi Sewu menjadi salah satu pilihan destinasi liburan lainnya yang bisa anda kunjungi saat berada di kawasan Candi Prambanan.

Menjelajahi Sejarah Di Candi Kalasan, Candi Budha Tertua Di Kota Jogja

Jika berbicara tentang wisata murah meriah yang ada di Yogyakarta, maka Candi Kalasan merupakan salah satunya. Harga tiket masuk ke wisata Candi Kalasan memang terbilang murah. Letaknya yang berada di pinggir jalan juga membuatnya mudah untuk ditemukan. Namun diluar dari semua itu, Candi Kalasan adalah candi umat Budha yang tertua di Kota Jogja. Bangunan candi ini dibangun pada tahun 778 Masehi. Candi kalasan merupakan sebuah vihara serta bentuk penghormatan terhadap bodhisattva wanita dengan nama Tarabhawana atau yang dikenal sebagai Dewi Tara.

Bentuk Bangunan Candi Kalasan

Wisata Candi Kalasan adalah Candi Budha tertua yang ada di Kota Jogja. Meskipun termasuk candi umat Budha, namun candi ini memadukan antara kerajaan Budha dan Hindu. Candi Kalasan ini juuga dikenal dengan Candi Kalibening yang dibangun oleh Rakai Panangkaran yang berasal dari Dinasti Sanjaya. Candi Kalasan ini memiliki 52 Stupa. Pada awalnya hanya terdapat Candi Kalasan saja, namun setelah digali lebih dalam ada banyak candi lainnya yang berada di sekitarnya. Selain Candi Kalasan serta bangunan lainnya, terdapat 3 candi kecil yang berada dalam ruang utama di Candi Kalasan dengan bentuk stupa.

Wisata Candi Kalasan

Bentuk candi Kalasan persegi namun belum sempurna. Ada banyak bagian-bagian di dalam candi yang memang belum lengkap. Ada 4 bilik di dalam Candi Kalasan yang tidak boleh untuk dimasuki pengunjung. Pada bagian atap dan tubuh candi dihias dengan berbagai ukiran-ukiran yang indah. Terdiri dari sulur-sulur, relung-relung, dagoba-dagoba, arca-arca budha, dan arca gana, yang merupakan manusia kerdil dengan perut buncit yang biasanya sering memikul barang.

Dan salah satu bagian yang menarik di dalam Candi Kalasan adalah pada bagian tembok yang berada di sisi luar candi, yang dinamakan Bajralepa. Bajralepa merupakan semacam plester atau lapisan yang terdapat pada ukiran batu halus. Lapisan yang semacam vernis ini dilapiskan pada batu dengan ukiran-ukiran rumit yang bentuknya menyerupai motif batik. Bajralepa akan menyala dan memantulkan sinar bulan, terutama ketika bulan purnama tiba

Selain itu Candi Kalasan juga memiliki Patung Dewa yang cukup menarik perhatian. Patung dewa tersebut bentuknya berdiri tegak sambil membawa bunga teratai. Keberadaan tahta yang berbentuk singa, menambah keindahan tersendiri dari Patung Dewa tersebut. Sehingga patung dewa ini menjadi spot terbaik untuk berfoto.

Harga Tiket Masuk Wisata Candi Kalasan

Lokasi dan Rute Menuju Candi Plaosan

Candi Kalasan sangat sayang untuk dilewatkan, apalagi karena lokasinya yang berada di pinggir jalan. Memudahkan anda untuk sewaktu-waktu mengunjunginya ketika melewati Jl. Jogja-Solo. Lokasi Candi Kalasan ini berada di Desa Kalibening, Tirtamani, Kab. Sleman, Yogyakarta. Kurang lebih berjarak 16 km dari kota Yogyakarta. Dan ini bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor sekitar 30 menit saja. Untuk rute menuju Candi Kalasan juga mudah, jika anda berangkat dari kota Jogja. Anda bisa ke arah utara hingga melewati Jl. Mas Suharto Jambu. Kemudian ikuti saja jalan tersebut hingga menuju Jl. Tukangan ke arah timur terus hingga ke Jl. Kusbini. Setelah itu mengarah ke utara hingga sampai ke perempatan dan setelah itu ke timur menuju Jl. Laksda Adisucipto. Ikuti saja jalan tersebut hingga nantinya anda menuju Candi Kalasan.

Harga Tiket Masuk Candi Kalasan

Bagi pengunjung yang datang dan ingin menikmati wisata sejarah Candi Kalasan, anda bisa membayar harga tiket masuk Candi Sambisari sebesar Rp 5.000/orang untuk wisatawan domestic. Sedangkan untuk wisatawan asing dikenakan biaya lebih besar Rp 10.000/orang. Ditambah lagi jika anda membawa kendaraan pribadi, anda perlu menambah biaya parkir Rp 10.000 untuk mobil kecil dan Rp 20.000 untuk bus Untuk masalah fasilitas yang ada di Candi Kalasan, terbilang cukup terbatas karena memang masih dalam tahap pengembangan. Namun sudah tersedia area parkir dan toilet umum bagi pengunjung yang datang.

Menikmati Pemandangan Indahnya Senja Di Candi Ratu Boko

Yogyakarta memiliki bayak sekali tempat wisata terbaik untuk menyaksikan pemandangan sunset, salah satunya yaitu Candi Ratu Boko. Kawasan Ratu Boko berada di atas sebuah bukit yang memiliki ketinggian 195.97 mdpl. Tak heran jika pemandangan sunset yang ada di kawasan ini begitu mempesona. Sebenarnya situs Ratu Boko bukanlah sebuah candi, melainkan reruntuhan kerajaan. Oleh karena itu Candi Ratu Boko juga dikenal sebagai Kraton Ratu Boko. Hal ini dikarenakan situs tersebut adalah Istana Ratu Boko, yang merupakan ayah Lara Jongrang. Diperkirakan situs ini dibangun oleh Wangsa Syailendra yang menganut agama Budha pada abad ke-8. Namun istana ini kemudian diambil alih raja-raja dari Mataram Hindu. Peralihan inilah yang menyebabkan bangunan Istana Kraton Boko dipengaruhi oleh Buddhisme dan Hinduisme.

Lokasi Dan Akses Wisata

Lokasi Candi Ratu Boko berada di Desa Bokoharjo, Kec. Prambanan, Sleman. Candi ini berada sekitar 18 km dari pusat kota Yogyakarta. Alamat Ratu Boko ini tak begitu sulit ditemukan, sehingga anda bisa dengan mudah mencapai tempat ini. Jika anda berangkat dari kota Yogyakarta, maka anda bisa mengambil rute ke arah Solo. Sekitar km 17 atau sudah dekat dengan Candi Prambanan, anda bisa mengambil rute menuju pasar Piyungan. Setelah itu hanya 5 menit saja anda akan melihat tanda parkir yang menuju Candi Ratu Boko.

Wisata Candi Ratu Boko

Harga Tiket Masuk Wisata

Untuk harga tiket masuk Candi Ratu Boko bervariasi, untuk usia 3-10 tahun dikenakan biaya Rp 20.000. Dan untuk usia 10 tahun ke atas Rp 40.000/orang. Dalam tiket masuk candi ratu boko ini juga termasuk dengan premi asuransi sebesar Rp 500/orang. Untuk pengunjung pelajar atau mahasiswa yang datang secara rombongan dan disertai surat pengantar, akan dikenakan tarif Rp 20.000/orang jika lebih dari 20 orang. Untuk paket terusan, tersedia dalam 3 paket. Pertama Ratu Boko-Prambanan yang sudah difasilitasi dengan shuttle di Ratu Boko dan Prambanan. Untuk usia 3-10 tahun dikenakan biaya Rp 35.000 dan usia 10 tahun ke atas dikenakan biaya Rp 75.000. Paket kedua yaitu terusan Ratu Boko-Borbudur dikenakan harga untuk usia 3-10 tahun sebesar Rp 35.000 dan usia 30 tahun ke atas Rp 75.000. Dan paket ketiga yaitu Ratu Boko-Ramayana (kelas II), untuk usia 3-10 tahun dikenakan biaya Rp 135.000 dan untuk 10 tahun ke atas dikenakan biaya Rp 150.000. Untuk jam buka wisata, candi ratu Boko dibuka pada pukul 6 pagi dan tutup pada pukul 5 sore.

Naswa Wisata : Melayani paket tour jogja, rental mobil jogja dan sewa bis jogja.

Hubungi Kontak Kami

Sejarah Candi Ratu Boko

Sama seperti candi-candi liannya, tentu saja ada legenda yang tersimpan di dalam pembangunan Candi Ratu Boko ini. Sejarah dari berdirinya Candi ini adalah karena adanya Raja Prabu Dewatasari yang juga dikenal sebagai Prabu Boko yang tinggal di Kraton Prambanan. Sekilas tentang sejarah tempat wisata Candi Ratu Boko, situs ini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Situs ini ditemukan oleh orang Belanda yang bernama H.J De Graff di abad ke-7. Tercatat jika banyak orang-orang Eropa yang mengunjungi tanah jawa untuk memberitahu jika ada peninggalan sejarah purbakala. Mereka mengatakan jika telah ditemukan sebuah reruntuhan bangunan Ratu Boko. Menurut catatan sejarah yang ada, Kerajaan Mataran Kuno di abad 8 sudah digunakan Dinasti Syailendra yaitu Rakai Panangkaran. Jauh sebelum masa pemerintahan Raja Samaratungga, yang merupakan pendiri Candi Borobudur serta Rakai Pikatan yang merupakan pendiri Prambanan.

Harga Tiket Masuk Candi Ratu Boko

Namun sebenarnya ada misteri lainnya yang ada di dalam wisata Candi Ratu Boko, yaitu banyak yang menyebutkan jika Prabu Boko sebenarnya adalah wanita yang merupakan permaisuri Raja Prambanan yang memiliki nama asli Prabu Prawatasari. Prabu Boko merupakan wanita titisan raksasa dengan nama Buto Nyai. Meskipun demikian, kecantikan Buto Nyai memang cukup melegenda bahkan tak ada yang mampu menyainginya di wilayah Jawa Tengah. Hal ini karena postur badannya yang tinggi bahkan melebihi rata-rata tinggi dari orang dewasa. Dan dia juga mendapatkan julukan Roro Jonggrang.

Setelah melahirkan putranya, Buto Nyai mempunyai kebiasaan yang buruk dengan mengkonsumsi daging manusia. Ini sebagai tumbal kesaktiannya. Karena perbuatan buruknya tersebut, Sang Raja Prabu Dewatasari, ayahnya merasa murka dan marah. Kemudian memerintahkannya untuk meninggalkan istana. Karena kepergian sang istri, membuat raja dan anaknya merasa sedih. Karena itulah dibuatkan sbeuah patung dari batu yang bentuknya menyerupai istrinya. Dan inilah yang dikenal sebagai Candi Ratu Boko.

Istana Ratu Boko memang tempat terbaik untuk menyaksikan pemandangan Sunset di kota Jogja. Apalagi karena lokasinya yang berada di perbukitan, membuat anda dapat melihat penampakan sunset yang cukup jelas dari kawasan Candi Ratu Boko. Apalagi anda juga dapat menyaksikan pemandangan sebagian dari kota Jogja. Lingkungan sekitar kawasan wisata juga sangat asri dan alami sehingga snagat direkomendasikan untuk dikunjungi.

Menikmati Keindahan Candi Ijo Yang Cantik Di Atas Bukit

Kawasan Yogyakarta di bagian timur memang kaya dengan bangunan-bangunan candi yang bersejarah, mulai dari yang megah hingga yang kecil nan indah. Namun banyak orang yang hanya mengenal Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko saja, padahal ada banyak candi-candi tersembunyi lainnya yang indah dan layak untuk dieksplor. Salah satunya yaitu Candi Ijo, yang keindahannya begitu mempesona dan berada diatas ketinggian. Candi Ijo ini dibangun kurang lebih pada abad ke-9, dimana letaknya berada di bagian selatan Kompleks Candi Ratu Boko. Bangunan Candi Ijo ini berdiri dengan gagahnya di lereng bukit, sehingga menjadikannya sebagai candi yang lokasinya tertinggi di Kota Yogyakarta. Sehingga dari teras candi saja, wisatawan bisa menyaksikan pemandangan yang begitu menakjubkan. Mulai dari pemukiman penduduk dan perladangan yang berada di bawah, pesawat yang hilir mudik dari Bandara Adi Sutjipto, Gunung Merapi, dan tentu saja pemandangan senja yang begitu menawan.

Lokasi Dan Rute Menuju Candi Ijo

Candi Ijo berada di Dukuh Groyokan, Ds. Sambirejo, Kec. Prambanan, Sleman. Lokasi Candi Ijo ini berada di ketinggian 410 mdpl sehingga akses menuju Candi Ijo memang terbilang cukup menantang. Rute yang bisa anda gunakan jika anda datang dari kota Solo, anda bisa menggunakan rute Jl. Raya Prambanan-Piyungan. Setelah anda melewati Istana Ratu Boko, kemudian belok ke sebelah kiri mengikuti papan arah. Nantinya Candi Ijo berada di sebelah kiri jalan. Sedangkan bagi anda yang berasal dari Kota Yogyakarta, anda bisa menggunakan rute Jl. Jogja-Solo sampai nantinya ke pertigaan Candi Prambanan. Nantinya anda bisa belok ke arah kanan memasuki Jl. Prambanan-Piyungan. Lurus terus hingga nantinya anda menemukan papan menuju Candi Ijo.

Wisata Candi Ijo

Jalan untuk menuju wisata Candi Ijo memiliki tanjakan yang cukup caram, namun hanya dapat dilewati dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Sehingga sangat disarankan bagi anda yang akan mengunjungi Candi Ijo untuk memeriksakan kendaraan terlebih dahulu sebelum menuju tempat wisata. Jalanan menuju Candi Ijo memang terbilang cukup baik, meskipun di beberapa titik ada jalanan yang berlubang dan bergelombang. Jarak Candi Ijo dari pusat kota Yogyakarta sekitar 19 km dan bisa ditempuh dalam waktu 50 menit.

Naswa Wisata : Melayani paket wisata ke jogja, sewa mobil jogja dan sewa bus di jogja.

Hubungi Kontak Kami

Harga Tiket Masuk Candi Ijo

Untuk harga tiket masuk Candi Ijo juga terbilang sangat terjangkau. Bagi pengunjung yang masuk hanya dikenakan biaya Rp 5.000/orang. Dan bagi yang membawa kendaraan bermotor selain tiket masuk candi ijo dikenakan tambahan biaya Rp 2.000/motor dan Rp 5.000/mobil. Untuk masalah fasilitas yang tersedia di Candi Ijo sebenarnya sudah dapat dikatakan cukup baik, hanya saja butuh pengembangan lebih lanjut. Fasilitas yang sudah tersedia dalam kompleks Candi Ijo ini meliputi pos penjagaan yang nantinya bisa memberikan pengunjung informasi lengkap mengenai Candi Ijo, mulai dari sejarah, proses penemuan dan pemugaran Candi Ijo dan masih banyak lainnya. Selain itu sudah terdapat pos satpam, mushola, toilet hingga warung makan yang menjajakan makanan dan minuman.

Harga Tiket Masuk Candi Ijo

Dan bagi pengunjung yang berencana mengunjungi Candi Ijo, tentunya perlu tahu mengenai Jam operasional dari Wisata Candi Ijo ini. Jam buka Candi Ijo mulai dari pukul 06.00-17.30. Dan untuk waktu terbaik mengunjungi Candi Ijo ini adalah pada saat sore hari. Selain kondisinya tidak terlalu panas, anda bisa melihat pemandangan yang begitu mempesona. Karena lokasinya yang berada di atas bukit, anda bisa menyaksikan pemandangan sunset dari atas ketinggian.

Mengunjungi tempat wisata Candi Ijo, anda bisa mendapatkan pemandangan alam yang begitu indah dan mungkin tidak bisa anda temukan pada komplesk Candi lainnya. Jika anda menghadap ke barat dan kea ah bawah, bisa dilihat pemandangan pesawat yang sedang landing maupun take off dari Bandara Adisutjipto. Pemandangan tersebut bisa dijumpai dikarenakan Pegunungan Seribu dimana Candi ini berdiri adalah batas bagian timur dari Bandar. Dan karena keberadaan Candi Ijo inilah, landasan bandara Adisutjipto tidak dapat diperpanjang ke bagian timur.

Menyelusuri Candi Ijo ini akan memberikan anda banyak pengalaman seru, tak hanya bisa menikmati keindahan alam yang ada di sekitar Candi. Anda juga bisa melihat karya-karya hebat yang memiliki makna mendalam pada setiap relief yang terukir di dinding Candi.