Menjelajahi Candi Banyunibo, Wisata Unik Di Tengah Persawahan

Jika biasanya kompleks wisata Candi berada di sebuah area tertentu, namun berbeda dengan Wisata Candi Banyunibo yang lokasinya berada di tengah-tengah area persawahan. Cukup unik bukan? Candi Banyunibo atau dalam bahasa Indonesia memiliki arti “Air Menetes Jatuh” merupakan sebuah Candi Buddha pada abad ke-9 yang diperkirakan berasal pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Berdiri di lembah yang sempit dan dikelilingi sawah yang hijau. Candi ini adalah salah satu candi yang lokasinya berada di Dataran Prambanan, tak jauh dari kawasan Candi Ratu Boko, Candi Ijo, dan Candi Barong. Bahkan di sekitar candi juga ditemukan situs-situs candi yang menyebar di beberapa dusun yang ada di sekitarnya.

Karena lokasinya yang berada tengah area sawah, sehingga banyak sekali pengunjung yang datang ke kawasan wisata di saat sore hari untuk bersantai. Biasanya pengunjung datang untuk menikmati keindahan bangunan Candi serta keindahan alam yang ada di sekitarnya. Dan selain itu banyak pula yang datang juga untuk mengetahui tentang sejarah dan asal usul berdirinya Candi Banyunibo. Meskipun ukuran Candi Banyunibo terbilang kecil, namun pengunjung yang datang setiap harinya ke kawasan wisata Candi Banyunibo cukup banyak.

Wisata Candi Banyunibo

Lokasi Wisata Candi Banyunibo

Lokasi Candi Banyunibo berada di Desa Bokoharjo, Sleman, sekitar 5,6 km dari kawasan Candi Prambanan. Untuk rute menuju Candi Banyunibo juga cukup mudah dijangkau. Jika anda dari kota Yogyakarta, anda bisa ke arah timur dan melewati Jl. Panembahan Senopati dan kemudian jalan terus hingga menuju Jl. Raya Jogja. Sesampainya di perempatan, lanjutkan perjalanan ke arah utara melewati Jl. Janti dan terus kemudian belok ke kanan. Setelah bertemu dengan perempatan, ke arah utara hingga sampai di pertigaan dan kemudian belok ke timur menuju Jl. Lakda Adisucitpo. Setelah itu lurus terus dan kemudian belok kanan ke Jl. Opak Raya dan kemudian lurus hingga sampai perempatan. Belok ke kiri menuju Jl. Opa VIII dan melewati perempatan ke kanan dan kemudian lurus terus setelah itu ke kiri hingga menuju pertigaan. Ke arah timur melewati Jl. Ratu Boko dan kemudian ikuti saja jalan tersebut hingga tiba di lokasi wisata. Jaraknya hanya sekitar 17.8 km dan bisa anda tempuh selama 42 menit.

Naswa Wisata : Melayani paket wisata ke jogja, rental mobil jogja dan sewa bus yogyakarta.

Hubungi Kontak Kami

Harga Tiket Masuk Candi Banyunibo

Untuk harga tiket masuk Candi Banyunibo terbilang murah, jika anda ingin menikmati sekaligus berwisata sejarah di Candi Banyunibo, maka anda hanya perlu mengeluarkan biaya Rp 5.000/orang saja. Harga tersebut berlaku bagi wisatawan asing. Selain itu pengunjung yang membawa kendaraan pribadi, juga dikenakan biaya tambahan Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil. Untuk jam buka Candi Banyunibo, belum diketahui dengan pasti. Sehingga akan lebih baik anda untuk langsung ke lokasi wisata untuk mengetahui informasi yang lebih jelas.

Harga Tiket Masuk Wisata Candi Banyunibo

Fasilitas Candi Banyunibo

Fasilitas yang tersedia di Candi Banyunibo terbilang cukup memadai, sehingga pengunjung tak perlu khawatir jika ingin berkunjung ke kawasan wisata. Adapun fasilitas-fasilitas yang tersedia di dalamnya antara lain adalah:

  • Toilet umum
  • Area parkir yang luas
  • Tempat duduk yang bisa digunakan pengunjung untuk beristirahat
  • Papan informasi bagi para pengunjung yang datang

Candi ini dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno di abad ke-9. Di bagian atas candi memiliki sebuah stupa yang menjadi ciri khas dari Agama Budha. Candi ini ditemukan pertama kalinya dalam kondisi runtuh dan rusak, kemudian didirikan kembali di tahun 1940. Nama Banyunibo memiliki arti “air jatuh dan menetes”. Di dalam candi ini ada banyak ornament atau hiasan yang terdapat di hampir setiap bagian candi, meskipun ada beberapa hiasan yang sama. Ada 2 relief yang terdapat di Candi Banyunibo yang merujuk pada Dewi Hariti, yang dianggap sebagai dewi kesuburan dalam ajaran agama BUdha serta Vaisravana yang merupakan suami dari Dewi Hariti. Ada pula yang menganggap Dewi Hariti adalah Dewi Kekayaan dan Dewi Ibu.

Karena lokasi Candi yang berada di dekat dengan area sawah, maka udara yang ada di kawasan Candi terbilang sejuk sehingga pengunjung bisa menikmati momen-momen menarik dan pemandangan alamnya yang begtu indah. Bahkan sangat direkomendasikan untuk menyaksikan pemandangan sunset nya yang begitu menawan di kawasan Candi Banyunibo.

Menikmati Pemandangan Indahnya Senja Di Candi Ratu Boko

Yogyakarta memiliki bayak sekali tempat wisata terbaik untuk menyaksikan pemandangan sunset, salah satunya yaitu Candi Ratu Boko. Kawasan Ratu Boko berada di atas sebuah bukit yang memiliki ketinggian 195.97 mdpl. Tak heran jika pemandangan sunset yang ada di kawasan ini begitu mempesona. Sebenarnya situs Ratu Boko bukanlah sebuah candi, melainkan reruntuhan kerajaan. Oleh karena itu Candi Ratu Boko juga dikenal sebagai Kraton Ratu Boko. Hal ini dikarenakan situs tersebut adalah Istana Ratu Boko, yang merupakan ayah Lara Jongrang. Diperkirakan situs ini dibangun oleh Wangsa Syailendra yang menganut agama Budha pada abad ke-8. Namun istana ini kemudian diambil alih raja-raja dari Mataram Hindu. Peralihan inilah yang menyebabkan bangunan Istana Kraton Boko dipengaruhi oleh Buddhisme dan Hinduisme.

Lokasi Dan Akses Wisata

Lokasi Candi Ratu Boko berada di Desa Bokoharjo, Kec. Prambanan, Sleman. Candi ini berada sekitar 18 km dari pusat kota Yogyakarta. Alamat Ratu Boko ini tak begitu sulit ditemukan, sehingga anda bisa dengan mudah mencapai tempat ini. Jika anda berangkat dari kota Yogyakarta, maka anda bisa mengambil rute ke arah Solo. Sekitar km 17 atau sudah dekat dengan Candi Prambanan, anda bisa mengambil rute menuju pasar Piyungan. Setelah itu hanya 5 menit saja anda akan melihat tanda parkir yang menuju Candi Ratu Boko.

Wisata Candi Ratu Boko

Harga Tiket Masuk Wisata

Untuk harga tiket masuk Candi Ratu Boko bervariasi, untuk usia 3-10 tahun dikenakan biaya Rp 20.000. Dan untuk usia 10 tahun ke atas Rp 40.000/orang. Dalam tiket masuk candi ratu boko ini juga termasuk dengan premi asuransi sebesar Rp 500/orang. Untuk pengunjung pelajar atau mahasiswa yang datang secara rombongan dan disertai surat pengantar, akan dikenakan tarif Rp 20.000/orang jika lebih dari 20 orang. Untuk paket terusan, tersedia dalam 3 paket. Pertama Ratu Boko-Prambanan yang sudah difasilitasi dengan shuttle di Ratu Boko dan Prambanan. Untuk usia 3-10 tahun dikenakan biaya Rp 35.000 dan usia 10 tahun ke atas dikenakan biaya Rp 75.000. Paket kedua yaitu terusan Ratu Boko-Borbudur dikenakan harga untuk usia 3-10 tahun sebesar Rp 35.000 dan usia 30 tahun ke atas Rp 75.000. Dan paket ketiga yaitu Ratu Boko-Ramayana (kelas II), untuk usia 3-10 tahun dikenakan biaya Rp 135.000 dan untuk 10 tahun ke atas dikenakan biaya Rp 150.000. Untuk jam buka wisata, candi ratu Boko dibuka pada pukul 6 pagi dan tutup pada pukul 5 sore.

Naswa Wisata : Melayani paket tour jogja, rental mobil jogja dan sewa bis jogja.

Hubungi Kontak Kami

Sejarah Candi Ratu Boko

Sama seperti candi-candi liannya, tentu saja ada legenda yang tersimpan di dalam pembangunan Candi Ratu Boko ini. Sejarah dari berdirinya Candi ini adalah karena adanya Raja Prabu Dewatasari yang juga dikenal sebagai Prabu Boko yang tinggal di Kraton Prambanan. Sekilas tentang sejarah tempat wisata Candi Ratu Boko, situs ini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Situs ini ditemukan oleh orang Belanda yang bernama H.J De Graff di abad ke-7. Tercatat jika banyak orang-orang Eropa yang mengunjungi tanah jawa untuk memberitahu jika ada peninggalan sejarah purbakala. Mereka mengatakan jika telah ditemukan sebuah reruntuhan bangunan Ratu Boko. Menurut catatan sejarah yang ada, Kerajaan Mataran Kuno di abad 8 sudah digunakan Dinasti Syailendra yaitu Rakai Panangkaran. Jauh sebelum masa pemerintahan Raja Samaratungga, yang merupakan pendiri Candi Borobudur serta Rakai Pikatan yang merupakan pendiri Prambanan.

Harga Tiket Masuk Candi Ratu Boko

Namun sebenarnya ada misteri lainnya yang ada di dalam wisata Candi Ratu Boko, yaitu banyak yang menyebutkan jika Prabu Boko sebenarnya adalah wanita yang merupakan permaisuri Raja Prambanan yang memiliki nama asli Prabu Prawatasari. Prabu Boko merupakan wanita titisan raksasa dengan nama Buto Nyai. Meskipun demikian, kecantikan Buto Nyai memang cukup melegenda bahkan tak ada yang mampu menyainginya di wilayah Jawa Tengah. Hal ini karena postur badannya yang tinggi bahkan melebihi rata-rata tinggi dari orang dewasa. Dan dia juga mendapatkan julukan Roro Jonggrang.

Setelah melahirkan putranya, Buto Nyai mempunyai kebiasaan yang buruk dengan mengkonsumsi daging manusia. Ini sebagai tumbal kesaktiannya. Karena perbuatan buruknya tersebut, Sang Raja Prabu Dewatasari, ayahnya merasa murka dan marah. Kemudian memerintahkannya untuk meninggalkan istana. Karena kepergian sang istri, membuat raja dan anaknya merasa sedih. Karena itulah dibuatkan sbeuah patung dari batu yang bentuknya menyerupai istrinya. Dan inilah yang dikenal sebagai Candi Ratu Boko.

Istana Ratu Boko memang tempat terbaik untuk menyaksikan pemandangan Sunset di kota Jogja. Apalagi karena lokasinya yang berada di perbukitan, membuat anda dapat melihat penampakan sunset yang cukup jelas dari kawasan Candi Ratu Boko. Apalagi anda juga dapat menyaksikan pemandangan sebagian dari kota Jogja. Lingkungan sekitar kawasan wisata juga sangat asri dan alami sehingga snagat direkomendasikan untuk dikunjungi.

Menikmati Keindahan Candi Ijo Yang Cantik Di Atas Bukit

Kawasan Yogyakarta di bagian timur memang kaya dengan bangunan-bangunan candi yang bersejarah, mulai dari yang megah hingga yang kecil nan indah. Namun banyak orang yang hanya mengenal Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko saja, padahal ada banyak candi-candi tersembunyi lainnya yang indah dan layak untuk dieksplor. Salah satunya yaitu Candi Ijo, yang keindahannya begitu mempesona dan berada diatas ketinggian. Candi Ijo ini dibangun kurang lebih pada abad ke-9, dimana letaknya berada di bagian selatan Kompleks Candi Ratu Boko. Bangunan Candi Ijo ini berdiri dengan gagahnya di lereng bukit, sehingga menjadikannya sebagai candi yang lokasinya tertinggi di Kota Yogyakarta. Sehingga dari teras candi saja, wisatawan bisa menyaksikan pemandangan yang begitu menakjubkan. Mulai dari pemukiman penduduk dan perladangan yang berada di bawah, pesawat yang hilir mudik dari Bandara Adi Sutjipto, Gunung Merapi, dan tentu saja pemandangan senja yang begitu menawan.

Lokasi Dan Rute Menuju Candi Ijo

Candi Ijo berada di Dukuh Groyokan, Ds. Sambirejo, Kec. Prambanan, Sleman. Lokasi Candi Ijo ini berada di ketinggian 410 mdpl sehingga akses menuju Candi Ijo memang terbilang cukup menantang. Rute yang bisa anda gunakan jika anda datang dari kota Solo, anda bisa menggunakan rute Jl. Raya Prambanan-Piyungan. Setelah anda melewati Istana Ratu Boko, kemudian belok ke sebelah kiri mengikuti papan arah. Nantinya Candi Ijo berada di sebelah kiri jalan. Sedangkan bagi anda yang berasal dari Kota Yogyakarta, anda bisa menggunakan rute Jl. Jogja-Solo sampai nantinya ke pertigaan Candi Prambanan. Nantinya anda bisa belok ke arah kanan memasuki Jl. Prambanan-Piyungan. Lurus terus hingga nantinya anda menemukan papan menuju Candi Ijo.

Wisata Candi Ijo

Jalan untuk menuju wisata Candi Ijo memiliki tanjakan yang cukup caram, namun hanya dapat dilewati dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Sehingga sangat disarankan bagi anda yang akan mengunjungi Candi Ijo untuk memeriksakan kendaraan terlebih dahulu sebelum menuju tempat wisata. Jalanan menuju Candi Ijo memang terbilang cukup baik, meskipun di beberapa titik ada jalanan yang berlubang dan bergelombang. Jarak Candi Ijo dari pusat kota Yogyakarta sekitar 19 km dan bisa ditempuh dalam waktu 50 menit.

Naswa Wisata : Melayani paket wisata ke jogja, sewa mobil jogja dan sewa bus di jogja.

Hubungi Kontak Kami

Harga Tiket Masuk Candi Ijo

Untuk harga tiket masuk Candi Ijo juga terbilang sangat terjangkau. Bagi pengunjung yang masuk hanya dikenakan biaya Rp 5.000/orang. Dan bagi yang membawa kendaraan bermotor selain tiket masuk candi ijo dikenakan tambahan biaya Rp 2.000/motor dan Rp 5.000/mobil. Untuk masalah fasilitas yang tersedia di Candi Ijo sebenarnya sudah dapat dikatakan cukup baik, hanya saja butuh pengembangan lebih lanjut. Fasilitas yang sudah tersedia dalam kompleks Candi Ijo ini meliputi pos penjagaan yang nantinya bisa memberikan pengunjung informasi lengkap mengenai Candi Ijo, mulai dari sejarah, proses penemuan dan pemugaran Candi Ijo dan masih banyak lainnya. Selain itu sudah terdapat pos satpam, mushola, toilet hingga warung makan yang menjajakan makanan dan minuman.

Harga Tiket Masuk Candi Ijo

Dan bagi pengunjung yang berencana mengunjungi Candi Ijo, tentunya perlu tahu mengenai Jam operasional dari Wisata Candi Ijo ini. Jam buka Candi Ijo mulai dari pukul 06.00-17.30. Dan untuk waktu terbaik mengunjungi Candi Ijo ini adalah pada saat sore hari. Selain kondisinya tidak terlalu panas, anda bisa melihat pemandangan yang begitu mempesona. Karena lokasinya yang berada di atas bukit, anda bisa menyaksikan pemandangan sunset dari atas ketinggian.

Mengunjungi tempat wisata Candi Ijo, anda bisa mendapatkan pemandangan alam yang begitu indah dan mungkin tidak bisa anda temukan pada komplesk Candi lainnya. Jika anda menghadap ke barat dan kea ah bawah, bisa dilihat pemandangan pesawat yang sedang landing maupun take off dari Bandara Adisutjipto. Pemandangan tersebut bisa dijumpai dikarenakan Pegunungan Seribu dimana Candi ini berdiri adalah batas bagian timur dari Bandar. Dan karena keberadaan Candi Ijo inilah, landasan bandara Adisutjipto tidak dapat diperpanjang ke bagian timur.

Menyelusuri Candi Ijo ini akan memberikan anda banyak pengalaman seru, tak hanya bisa menikmati keindahan alam yang ada di sekitar Candi. Anda juga bisa melihat karya-karya hebat yang memiliki makna mendalam pada setiap relief yang terukir di dinding Candi.

Wisata Candi Sojiwan, Candi Yang Dipenuhi Dengan Kisah Dongeng Menarik

Jika mendengar tentang Candi Sojiwan, mungkin masih banyak orang yang belum mengetahui tentang Wisata Candi Sojiwan ini. Hal ini memang wajar, mengingat wisata ini baru selesai mengalami pemugaran dan dibuka di tahun 2011. Sebelumnya, candi ini hanya berbentuk bongkahan dan reruntuhan yang kurang begitu menarik dikunjungi. Lokasi candi ini sebenarnya tak begitu jauh dari Candi Plaosan dan Candi Prambanan, sehingga anda bisa mengunjungi Candi Sojiwan setelah mengunjungi kedua wisata tersebut.

Jika dilihat sekilas, bentuk Candi Sojiwan ini mempunyai gaya bangunan yang mirip dengan Candi Prambanan, yaitu terlihat tinggi dan ramping. Namun ada satu hal perbedaan yang mendasar, jika Candi Prambanan adalah Candi umat Hindu sedangkan Candi Sojiwan adalah perkawinan antara Candi umat Hindu dan Budha. Nah bagi anda yang penasaran dengan wisata Candi Sojiwan, infomasi dibawah ini mungkin akan sangat membantu anda.

Wisata Candi Sowijan

Lokasi dan Akses Menuju Tempat Wisata

Lokasi Candi Sojiwan berada di Desa Kebondalem Kidul, Kec. Prambanan, Kab. Klaten, Jawa Tengah. Secara adminisratif, Candi Sojiwan masuk ke dalam area Jawa Tengah namun lokasinya sangat dekat dengan Yogyakarta. Jika anda berasal dari Kota Yogyakarta, cukup belok kanan saat berada di lampu merah yang ada di gerbang Candi Prambanan.

Setelah itu tinggal mengikuti jalan hingga nantinya anda menyebrangi rel kereta api serta area persawahan. Nantinya setelah sampai di pertigaan pertama, anda bisa belok ke kiri. Tak jauh darisana anda akan menemukan Candi Sojiwan.

Naswa Wisata : Melayani paket wisata jogja, sewa mobil jogja dan sewa bus pariwisata jogja.

Hubungi Kontak Kami

Harga Tiket Masuk Candi Sojiwan

Tak hanya berbentuk candi saja, pelataran bangunan ini juga sangat memanjakan mata. Disini anda bisa melihat padang rumput hijaunya yang segar. Pinik sambil duduk santai disini menjadi salah satu agenda liburan yang pas untuk dinikmati bersama keluarga. Di samping Candi Sojiwan, terdapat sebuah tama yang dilengkapi dengan berbagai permainan yang dikhususkan bagi anak-anak.

Tempatnya juga sangat luas dan bisa dijadikan sebagai area outbound anak-anak. Untuk tiket masuk taman ini juga sangat murah, hanya Rp 5.000/orang. Begitu pula untuk harga tiket masuk Candi Sojiwan yaitu Rp 5.000/orang. Sangat murah bukan? Cocok untuk dijadikan tempat wisata bersama keluarga.

Sejarah Candi Sojiwan

Candi Sojiwan merupakan bangunan candi dengan atap bersusun tiga. Di setiap tingkatannya memiliki jajaran stupa kecil, sedangkan pada puncak candi terdapat sebuah stupa yang besar. Bangunan bersejarah ini didirikan oleh Raja Balitung sebagai bentuk penghormatan kepada neneknya yaitu Nini Haji Rakryan Sanjiwana. Nama Sojiwan berasal pula dari nama neneknya, yaitu Sanjiwana, Dan satu hal menarik yang ada di kaki Candi Sojiwan ini adalah ada beberapa relief binatang yang berkaitan dengan cerita Jataka.

Diantaranya yaitu relief kera yang menasehati buaya sehingga dapat menyebrang sungai, perlombaan burung garuda dan kura-kura, serta masih banyak lainnya. kurang lebih terdapat skeitar 12 adegan yang bisa dilihat dari ukiran-ukiran tersebut. Cerita relief ini dibaca menuju ke arah selatan atau yang dikenal sebagai mapradaksina. Hanya saja sayangnya, kondisi relief yang ada disini agak memprihatikan.

Harga Tiket Masuk Candi Sowijan

Relief 1 ( 2 Pria Yang Sedang Berkelahi)

Relief ini menceritakan tentang 2 orang pria yang sedang berkelahi. Pria yang ada di sebelah kiri sedang dalam posisi tegak dan menyerang menggunakan pedang yang ada di tangan kanan. Sedangkan tangan kiri dikepalkan dan menunjuk ke figure yang berada di sebelah kanan. Kaki kiri berdiri dan seakan seperti akan menendang.

Relief 2 (Angsa dan Kura-Kura)

Menceritakan tentang kura-kura yang dibawa terbang oleh sepasang angsa. Lukisan ini dikenal dari kisah Pancatantra atau Jataka.

Relief 3 (Perlombaan Garuda dan Kura-Kura)

Menceritakan tentang perlombaan antara burung garuda dan kura-kura yang sedang menyebrang samdura. Garuda mengalami kekalahan karena siasat sang kura-kura. Anda bisa melihat sebuah lukisan burung garuda dan kura-kura yang berada di bagian belakang burung tepat diantara kedua kaki.

Relief 4 (Kera dan Buaya)

Menceritakan tentang seekor kera yang menyiasati buaya untuk mau menyebrangi sungai. Cerita ini adalah cerita Jataka bahasa Pali no. 208 yang dikenal sebagai Sumsumara Jataka.

Relief 5 (Tikus Dan Ular)

Menceritakan tentang kisah persahabatan dari seekor tikus dan ular, namun persahabatan mereka tidak awet.

Sebenarnya masih banyak relief-relief lainnya serta hal lainnya yang bisa anda temukan dalam wisata Candi Sojiwan. Bagi anda yang penasaran, kunjungi saja wisata ini sebagai agenda liburan bersama keluar. Candi Sojiwan beserta tamannya memang menjadi hal yang menarik untuk dijelajahi. Tak hanya karena tempatnya yang indah dan menawan, namun karena kisah-kisah cerita di dalamnya yang juga menarik untuk diketahui. Semoga informasi diatas bermanfaat untuk anda.